PDT DLII

Pramuka Mayoga Menangkan 3 Juara.

MUKER 2013

Dewan Ambalan Pramuka Mayoga Berfoto Bersama Setelah Musyawarah Kerja 2013.

MSC XI

Pramuka Mayoga Aksi Tanam Pohon .

Pages

CBOX

Pramayoga

Pramayoga

Kamis, 29 Oktober 2015

LARUT  #1
Salam Pramuka!!!...


Setiap hari Sabtu, sudah menjadi kewajiban bagi siswa-siswi kelas X MAN YOGYAKARTA 3, untuk mengikuti ekstrakulikuler wajib, yaitu PRAMUKA. Tak terkecuali, tanggal 24 Oktober 2015. Larut ( latihan rutin ) kemarin adalah larut pertama mandiri untuk kakak Dewan Ambalan periode 2015/2016.

Materi larut pertama kali ini, adalah lomba yel-yel antar kelas. Setiap kelas, pasti  menampilkan yel-yel kelas mereka di tengah-tengah lapangan yang telah di kelilingi oleh ratusan penegak dari seluruh kelas. Seperti lomba pada umumnya, lomba ini juga akan di nilai oleh para juri, yang berasal dari pembina Pramuka MAYOGA, diantaranya yaitu Kak Addin Abdul Hafidz  dan Kak Dewo Broto.  Kriteria yang dinilai, yakni semangat, kekompakan, dan antusiasme penonton.

Sebelum lomba berlangsung, ketua kelas dari masing-masing kelas mengambil nomor undian yang telah disiapkan. Setelah itu, mereka melakukan briefing dan latihan sejenak di lapangan, dengan waktu 10 menit.

Riuh para peserta lomba mulai terdengar ketika perlombaan baru saja dibuka oleh pemandu acara yakni Kak Azizah Nurvia Gusiar dan Kak Nuhab Mujtaba. Perlombaan dibuka dengan penampilan Yel – Yel dari seluruh kakak Dewan Ambalan,  yang disertai JARGON Ambalan. Dengan komando dari Kak Via, seluruh dewan ambalan PRAMAYOGA serentak mengatakan, “ DA PRAMAYOGA, totalitas tanpa batas.” Itulah JARGON yang dimiliki oleh Dewan Ambalan Raden Patah –Dewan Ambalan R.A Kartini  2015 / 2016. Kemudian di lanjutkan dengan, penampilan dari seluruh peserta.  X IIS 3, sebagai urutan pertama,  dilanjutkan oleh kelas X MIPA 4, X IIS 1, X MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA 3, X MIPA 5, X PK, X IIS 2.

Lomba diikuti para peserta dengan penuh antusias. Seluruh kelas, menampilkan yel-yel dengan kompak dan semangat yang berkobar.

Selain banjir akan jeritan penonton dan semangat peserta, gelakan tawa juga terdengar menyelingi antusisme penonton. Yaapp... tidak ada asap jika tak ada api, tawa itu berasal dari beraneka macam aksi dari para peserta yang aneh-aneh.

Larut belum usai, ketika lomba telah usai. Setelah suara peluit menggemparkan lapangan, para penegak  segera  berbaris rapi setiap sangga. Waktu 2 menit di berikan kepada para penegak , agar bisa menjahit badge ambalan Raden Patah – R.A kartini di lengan baju  sebelah kiri. Bermacam-macam aksi mereka dalam menjahit bedge ambalan R. Patah-R.A. Kartini , mulai dari berdiri melingkar hingga ada yang  jongkok, sampai duduk beralaskan tanah. Jahitan mereka pun tak bisa dikatakan layak. Ada yang  jarumnya masih menempel, ada yang  jahitannya  masih setengah, ada yang salah badge, dan ada banyak lagi kesalahan lainnya.